Kala sepi
Ku termanggu
Termenung jauh merenung entah ke mana
Mengapa diri ini
Titisan yang melimpah ruah
Bisa dijadikan air minuman
Bagi yang selalu dahagakan kasih
Jangan dipeduli rasanya
Kerna keperitan
Kesengsaraan
Tiada bandingannya
Aku pilu
Pilu merintih pada yang tiada peduli
Aku sayu
Sayu pada mereka yang tiada mengerti
Jiwaku hancur
Terhiris sembilu
Engkau yang dulu bagai pelangi indah
Kini pudar warnanya
Maafkan diriku
Kerna kata tidak mengukap kebenaran
Pada hati yang berbicara
Apakan daya
Diri ini insan kerdil
Ada batasnya bagi yang dilontarkan
Aku tak berdaya lagi
Hati bagai digilis tanpa simpati
Aku merintih pada yang tak sudi
Aku dikecam oleh yang keji
Dugaan apa yang kau beri
Hanya insan kerdil yang kau seksa
Batinku menjerit
Menjerit sekuat-kuatnya
Usah
Aku akan pergi
Membukamkan rasa ini sendirian...
No comments:
Post a Comment